Sedih, Ibu Kandung Meninggal Sehari Sebelum Pernikahan Mempelai Pria di Gowa. Tidak ada Perpisahan Menyakitkan Kecuali Kematian ðŸ˜
Rabu
Add Comment
Suka cita seketika berubah menjadi duka di malam hari. Kendati demikian, akad nikah tetap digelar keesokan paginya.
Kisah tersebut viral usai akun bernama Fitri Yunengsih Basir mengunggahnya di Facebook. Video yang kemudian diunggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo itu telah disaksikan sebanyak 70 ribu kali.
Dalam video tersebut, mempelai pria yang memakai busana adat tak kuasa menahan tangis di depan jenazah ibunya. Menurut Fitri, sang ibu meninggal tepat pada malam Mappacing atau Akkorontigi
Tangis Pilu
Dalam tradisi masyarakat Bugis, Mappacing merupakan tradisi jelang pernikahan sebelum menggelar akad nikah.
Baca Juga
© Foto: Facebook Fitri Yunengsih Basir
Peristiwa itu sontak menjadi atensi publik. Banyak orang bersimpati dengan mempelai pria yang harus menikah tanpa kehadiran sosok ibu.
" Innalillahi wainnailaihi raji'un yg sabar ki sodara khusnul khotimah," kata akun Nur Hikmah.
" Innalillahi..., yg sbr ya mgkin itu adlh ujian dari Allah swt," sambung Fhiya Andy.
" innalillahi wainna ilaihi rajiun.. semoga keluarga di berikan kesabaran," timpal Meyusni Nhuny
0 Response to "Sedih, Ibu Kandung Meninggal Sehari Sebelum Pernikahan Mempelai Pria di Gowa. Tidak ada Perpisahan Menyakitkan Kecuali Kematian ðŸ˜"
Posting Komentar