Di cap tidak islami, salah apa dengan KLEPON ???

Banyak yang meyakini jika Klepon berasal dari tanah Jawa, walaupun kita juga dapat menemukan Klepon dengan nama lain seperti Onde-Onde atau Gula Melaka (Sulawesi, Sumatra, and Malaysia). Tapi, tentu semuanya sepakat, jika Klepon memiliki cita rasa yang lezat. Kepopuleran Klepon bahkan tertuang di tahun 1950-an dalam buku Indisch leven in Nederland (2006) milik J. M. Meulenhoff.



Kenyal, berwarna cerah disertai sensasi semburan gula merah cair saat digigit, klepon pun berhasil menempati hati banyak orang. Tak ayal, saat Klepon dikait-kaitkan dengan agama, banyak warganet yang langsung angkat bicara terkait hal ini.

Bersumber dari unggahan photo bertuliskan "Kue klepon tidak Islami. Yuk tinggalkan jajanan yang tidak Islami dengan cara memberi jajanan Islami, aneka kurma yang tersedia di toko Syariah kami..." dengan logo bertuliskan Abu Ikhwan Aziz yang dibagikan oleh akun pengguna Twitter Irenecutemom (21/07), Klepon pun mendadak viral di lini masa dan bahkan menjadi headline di sejumlah media.

Di luar polemik dan komentar yang beredar, biarlah kita tetap mengingat salah satu filosofi Klepon "sesuatu yang alot akan berbuah manis pada akhirnya seturut dengan usaha yang dilakukan" kiranya akan tetap terpatri di hati ENDEUSiast di mana pun berada.

Salam sayang dan sehat selalu dari kami 

0 Response to "Di cap tidak islami, salah apa dengan KLEPON ???"

Posting Komentar

iklan atas artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel